Setelah lulus, Jack Ye pindah ke Guangdong dan mulai bekerja sebagai sales di toko pipa baja. Meskipun pekerjaan itu jauh dari cita-citanya, ia memanfaatkan waktu luangnya untuk mempelajari seluk-beluk bisnis dan mencoba berbagai usaha kecil, seperti menjual aksesori dan kerajinan tangan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Bisnis pertamanya, ‘Arayaya,’ sempat memberikan harapan besar, namun akhirnya gagal. Produk murah yang dijual di toko itu ternyata tidak sesuai dengan tren pasar yang mulai mengutamakan kualitas daripada harga murah. Kegagalan ini tidak membuat Jack Ye menyerah. Sebaliknya, ia belajar dari pengalaman tersebut untuk merancang konsep bisnis yang lebih matang.

Miniso: Terinspirasi dari Jepang

Ide mendirikan Miniso muncul pada tahun 2013, ketika Jack Ye berlibur ke Jepang bersama keluarganya. Selama perjalanan tersebut, ia terpesona dengan toko-toko di Jepang yang menjual produk berkualitas tinggi dengan desain estetis, namun tetap terjangkau.

Hal yang lebih mengejutkan adalah ketika Jack Ye menyadari bahwa sebagian besar produk tersebut sebenarnya dibuat di China. Ia pun mulai membayangkan toko yang serupa di negaranya, namun dengan konsep yang lebih inovatif dan fokus pada gaya hidup modern.

Halaman:
1 2 3 4 5 6